Minggu, 29 April 2012

Pengawet Makanan yang Diizinkan

Natrium Benzoate


Dalam peranannya di dunia pengolahan pangan, ada beberapa zat aditif yang berfungsi sebagai pengawet. Zat-zat pengawet ini ditambahkan dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan produk. Jenis zat aditif ini adalah :
1.Kalium Sorbate
Kalium sorbat merupakan salah satu dari garam-garaman sorbat yang lainnya yaitu K, Na, dan Ca sorbat. Zat pengawet K-sorbat mempunyai fungsi dan batasan maksimum penggunaan yang sama dengan asam benzoat. Oleh karena itu penggunaan K-sorbat sebagai pengawet dalam bahan makanan juga tidak boleh berlebihan agar tidak terjadi keracunan. ADI K-sorbat adalah 25 mg/kg berat badan. Penggunaan maksimum K-sorbat dalam makanan berkisar antara 0,05 – 0,3 % untuk yang diaplikasikan langsung dan antara 10 – 20 % untuk yang disemprotkan atau diaplikasikan pada permukaan makanan. Garam sorbat itu lebih sering digunakan karena mempunyai kelarutan yang lebih baik dalam air dan bekerja dalam keadaan tak terdisosiasi, dengan keaktifan 10 – 600 kali bentuk asamnya.
2. Kalium nitrit
         Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet.
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, selain dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
3. Kalsium Propionat/Natrium Propionat
         Keduanya yang termasuk dalam golongan asam propionat sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

http://ekoprasetya.wordpress.com

Kamis, 16 Februari 2012

Teknologi Pembuatan Selai Nenas




Pendahuluan
Tanaman nenas [Ananas comosus (L) Merr] adalah tanaman buah yang sudah dikenal di Indonesia. Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah nenas cenderung terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, makin baiknya pendapatan masyarakat, makin tingginya kesadaran penduduk akan nilai gizi dari buah-buahan dan makin bertambahnya permintaan bahan baku industri pengolahan buah-buahan.
Rasa buah nenas yang manis dan sedikit masam menyegarkan, disukai oleh masyarakat luas. Disamping itu, buah nenas mengandung gizi yang cukup tinggi dan lengkap, antara lain: Vitamin A, B1, C, Karbohidrat, Fosfor, Zat Besi, dan lain-lain.
 Buah nenas selain dikonsumsi segar juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, seperti dibuat jam (selai), sari buah, dodol, manisan, buah dalam kaleng, kripik, sirup dan lain-lain.

Keunggulan Inovasi:
ü      Proses lebih mudah
ü      Peralatan lebih murah
ü      Higienis
ü      Masa simpan lebih lama
ü      Rasa dan aroma lebih spesifik

Uraian inovasi:
1)      PERSIAPAN
Ø     Bahan
·         Buah nenas matang (90%), tidak banyak mengandung air, rasanya manis, dan harum. Kondisi ini akan mempersingkat proses pengentalan selai dan mencegah terjadinya reaksi browning (kecokelatan) akibat pengolahan yang terlalu lama.
·         Gula pasir sekitar 60%. Selain menambah rasa manis juga dapat mempercepat terbentuknya gel.
·         Pengental
·         Pengawet

Ø     Alat
·         Timbangan
·         Gelas ukur
·         Mesin pemarut/penggiling (blender)
·         Pisau
·         Saringan
·         Pengaduk kayu
·         Panci
·         Kompor
·         Alat pengukus atau pasteurisasi

2)      PROSES PEMBUATAN

Nenas dikupas kulitnya, dibuang bagian matanya dipotong-potong, dihancurkan, kemudian disaring, daging nenas yang dihasilkan kemudian ditambahkan gula pasir, pengental dan pengawet, selanjutnya diaduk sampai terbentuk gel, diisi selai ke dalam botol sampai batas leher botol, dikukus botol yang telah diisi selai selama 30 menit, didinginkan, kemudian disimpan di tempat yang dingin dan kering.

Informasi yang perlu ditonjolkan:
Peluang pengembangan usaha pembuatan selai nenas sangat prospektif karena:
§      Kebutuhan masyarakat yang terus meningkat akan makanan sehat dan bergizi tinggi.
§      Semakin banyak masyarakat yang menginginkan makanan sehat dari buah asli dengan cita rasa yang khas.
§      Potensi pemanfaatan lahan tidur yang dapat diolah untuk budidaya tanaman nenas.


Jumat, 03 Februari 2012

Sebuah Kisah Perjalanan yang Abadi

Idza Latifah

Takkan pernah hilang dari benakku cinta yang kutemukan. keindahan yang abadi itu mungkin hanya kan kutemui dalam dirinya. keindahan yang takkan pernah luntur oleh masa, karena dia mencintaiku lebih dari apapun. menemani hariku bahkan tak pernah jauh saat aku membutuhkannya. 
Kisah ini takkan pernah bisa terhapus layaknya sebuah tulisan dalam karang keabadiaan. 
pernah ada kalanya badai prahara menerjang kisah kita, namun tiada pernah menyurutkan cintakudan cintanya tuk menjalin masa depan seperti komitmen kami dahulu. cintaku dan cintanya, abadi dan suci, karena Andi and Idza Together Forever.
setiap malamku berdoa kepada sang Pencipta agar menakdirkanku hidup slalu disampingnya. menjalin ikatan cinta yang suci sebagai keluarga yang sakinah mawadah warahmah. takkan pernah kubiarkan dia hidup dalam kesedihan, kekecewaan maupun dalam jurang penderitaan.